PERKEMBANGAN PENCAK SILAT DI LUAR NEGERI
Ajang Kejuaraan Dunia Pencak Silat ini dapat dijadikan sebagai alat
pantau perkembangan pencak silat di luar negeri. Hal ini bisa dilihat
dari jumlah peserta yang datang dan prestasi yang diperoleh. Jumlah
peserta yang banyak mempunyai indikasi bahwa pencak silat secara
kuantitas telah menyebar ke berbagai negara, sedangkan masih minimnya
prestasi yang dicapai menunjukkan bahwa pembinaan pencak silat di negara
tersebut belum maksimal.
Selain perkembangan pencak silat di luar negeri melalui pengiriman
pelatih dari Indonesia, para mahasiswa Indonesia yang kebetulan sedang
belajar di berbagai negara seperti Eropa dan Amerika ikut menambah
percepatan perkembangan pencak silat dengan cara membuka perguruan dari
mana pelatih itu berasal. Ketertarikan orang asing dalam mempelajari
pencak silat umumnya karena selain pencak silat dapat dipergunakan
sebagai alat untuk membela diri, juga mereka tertarik dengan nilai
estetika dalam aspek seni serta terkandungnya pendidikan budi pekerti
dalam aspek mental spiritual. Saat ini kepelatihan di luar negeri ada
yang masih dipegang oleh pelatih dari Indonesia, ada pula yang sudah
mandiri dengan menggunakan pelatih dari negaranya sendiri. Berikut ini
beberapa profil pelatih yang berperan dalam perkembangan pencak silat di
luar negeri:
Inggris: Aidinal Alrashid (PS. Gerak Ilham, Bugis -Makassar), M. Otto S.
Soeharjono (Perisai Diri, Jawa Timur). Belanda: FransVeetman (HPS
Panglipur), Asisten: Ruben Wieringa (PPS Padjadjaran Nasional), Leo
Lindeman (PS Bongkot Harimau). Spanyol: Juan Ignacio Barrenechea
(Harimau Minangkabau), Gorka Atoiza Oruetxebarria. Belgia: Pieters Ludo,
Pierers Jean, Pieters Patrick (PS Pukulan Bongkot). Austria: Eduard
Linhart (Bongkot Harimau, PERPI Harimurti, Silat Gayong Fathani
Malaysia). Perancis: Eric Chatelier (Setia Hati, Bongkot Harimau,
Merpati Putih). Jerman: Joko Suseno (Tapak Suci). Swiss: Pascal
Stiefenhoffer & Chantal Mattes (Perisai Diri). Itali: Emiliano
Ruggeri (PGB Bangau Putih).
Pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat ini, peserta yang datang hanya dari 20
negara saja, namun anggota Persilat yang ada lebih dari itu. Barangkali
banyak yang belum siap untuk mengikuti event kejuaraan. Berikut ini
adalah daftar anggota PERSILAT sejak tahun 1980 – 2000:
Asia: Indonesia (IPSI), Singapura (PERSISI), Malaysia (PESAKA), Brunei
Darussalam (PERSIB), Thailand (PSAT), Philipina (PHILSILAT), Vietnam
(ISAVIE), Myanmar (MPSA), Laos (PSL), dan Jepang (JAPSA). Eropa: Belanda
(NPSB), Belgia (BPSB), Spanyol (ESPS), Jerman (PSUD), Austria (PSVO),
Swiss (PSHT), Perancis (FPSF), Inggris (PSFUK), Norwegia (PSN), Italia
(PISI), Denmark (PSD), dan Yunani (PSG). Australia dan Oceania:
Australia (WAPSA), New Caledonia (MPNC), Selandia Baru (PSNZ). Middle
East dan Afrika: Palestina (PSP), Turkey (PST), Marocco (PSM) dan Arab
Saudi (PSAS). Amerika: Amerika Serikat (PS USA), Suriname (SPSA), dan
Kanada (PSC). (Graspuzi)
sumber : http://indonesiaindonesia.com/f/14952-perkembangan-pencak-silat-luar-negeri/
0 komentar:
Posting Komentar